Archive for Juli 2011

Repair Complexity

Derajat atau tingkat kerumitan perawatan (repair complexity) merupakan suatu nilai/ besaran relatif dari tingkat kerumitan perawatan suatu mesin. Derajat kerumitan digunakan untuk menentukan siklus perawatan (repair cycle), tipe produksi, bahan benda produksi..yang dikerjakan, giliran kerja per hari. Selain itu derajat kerumitan perawatan juga berfungsi untuk menentukan periode antara dua masa bongkar total (overhaul).
Tabel 2.1: Nilai Rata-Rata Derajat Kerumitan Perawatan *)


*) Teknik Manajemen Pemeliharaan

Leave a comment

Jadwal Progam Maintenance

Dalam melaksanakan kegiatan perencanaan perawatan diperlukan suatu jadwal perawatan yang baik dan benar dengan segala pertimbangan dari berbagai aspek, karena apabila jarak antara kegiatan perawatan terlalu dekat akan berdampak pada biaya yang tidak efisien dan apabila jarak antara kegiatan perawatan terlalu jauh akan mengakibatkan kinerja mesin yang kurang baik.
Jadwal perawatan dibuat atas dasar beberapa..pertimbangan khusus yang cukup mendalam, diantaranya adalah:
1) Berdasarkan pengalaman
Dalam suatu jenis pekerjaan yang sama dapat diperoleh informasi mengenai selang waktu atau frekuensi untuk melakukan perawatan seminimal dan seekonomis mungkin tanpa menimbulkan resiko kerusakan pada unit yang bersangkutan.
2) Berdasarkan sifat operasi
Berbagai jenis mesin dapat menimbulkan kerusakan setelah unit beroperasi dengan selang waktu tertentu.
3) Berdasarkan manual book
Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat yang bersangkutan.

Leave a comment

Perawatan Terencana (Planned Maintenance)

Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga kerusakan besar dapat dihindari.
Perawatan terencana (planned maintenance) terbagi menjadi preventive maintenance dan corrective maintenance.
Beberapa aspek-aspek penting dalam perencanaan perawatan adalah:
1) Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan untuk menjalankan fungsi
1. Aspek-Aspek Penting Dalam Perawatan Terencana
perawatan yang dilakukan secara terorganisir. Perencanaan perawatan terdiri dari:
• Penyusunan secara struktural kegiatan perawatan yang akan dijalankan
• Penyusunan sistem perawatan
• Kegiatan pengontrolan dan pencatatan
• Penerapan sistem perawatan dan pencatatan
Sedangkan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan perawatan adalah ruang lingkup pekerjaan, prioritas pekerjaan, kebutuhan ketrampilan, kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan peralatan dan kebutuhan material.
2) Pemeriksaan
Kegiatan pemeriksaan yang telah tersusun dengan teratur akan menjaga performa mesin dalam keadaaan optimal dan dapat berfungsi sesuai standar. Kegiatan pemeriksaan terdiri dari:
• Pemeriksaan operasional
• Pemeriksaan pemberhentian
• Pemeriksaan overhaul.
3) Pemilihan komponen/ suku cadang
Pemilihan komponen atau suku cadang merupakan kegiatan yang paling penting dalam menjalankan kegiatan overhaul. Dengan pemilihan suku cadang yang sesuai dengan spesifikasi mesin akan menjaga mesin tetap dapat bekerja dalam kondisi standar.

2. Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan (preventive maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan peralatan produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi (Sofyan, 1998: 90). Dalam melakukan cara perawatan ini, ada beberapa aktifitas yang dapat dilakukan yaitu: pemeriksaan secara berkala dan penggantian komponen yang sudah hampir rusak atau sudah rusak. Untuk penggantian komponen yang telah rusak ini akan terjadi penambahan pada biaya produksinya. Sehingga dalam menetapkan komponen-komponen yang akan dijadwalkan penggantiannya harus merupakan komponen yang kritis dalam sistem produksi tersebut.
Berdasarkan Asrori (2007: 3) kegiatan perawatan yang dilakukan dalam perawatan preventif adalah suatu bentuk pelaksanaan terjadual. Oleh karena itu siklus perawatan menjadi penting keberadaannya. Klasifikasi perawatan mesin dalam preventive maintenance dibagi menjadi 4 kategori (keadaan), yaitu:
(1) Inspeksi (I)
Inspeksi adalah tindakan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala kondisi suatu peralatan atau alat bantu untuk mendapatkan informasi tentang keadaan mesin atau alat bantu tersebut yang hasilnya dapat digunakan untuk pertimbangan dalam melakukan kegiatan perawatan selanjutnya.
(2) Small Repair (S)
Small repair adalah suatu tindakan perawatan ringan yang menitik beratkan pada bagian terkecil (komponen) dari suatu mesin. Kegiatan small repair merupakan perbaikan tindak lanjut dari kerusakan ringan yang ditemukan pada waktu kegiatan inspeksi dan tidak memerlukan waktu dan biaya yang tinggi.
(3) Medium Repair (M)
Medium repair adalah suatu tindakan perawatan tingkat menengah yang lebih fokus pada kerusakan bagian dari suatu mesin akibat aus atau akibat kecelakaan yang perbaikannya memerlukan biaya yang tinggi dan waktu kerja yang relatif lama.
(4) Overhaul (O)
Overhaul adalah suatu tindakan perawatan pada yang bersifat menyeluruh pada bagian mesin. Tindakan yang biasanya dilakukan waktu overhaul adalah pembetulan-pembetulan komponen yang aus/ rusak atau penggantian komponen.

3. Perawatan Korektif (Corrective Maintenance)
Menurut Sofyan (1987: 90) perawatan korektif (corrective maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan yang ditemukan selama masa waktu preventive maintenance.
Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik dan mencapai standar kerja yang dapat diterima.
Perawatan korektif yang dilakukan meliputi antara lain:
a. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan untuk menghilangkan bagian-bagian yang kurang ekonomis dari mesin atau mengurangi frekuensi terjadinya kerusakan tersebut
b. Melakukan perbaikan setelah jangka waktu tertentu
Beberapa jenis perawatan korektif adalah:
1) Shutdown Maintenance
Shutdown maintenance adalah pemeliharaan yang hanya dilakukan selama
mesin tersebut berhenti beroperasi atau mesin tersebut terpaksa diberhentikan karena kerusakan yang serius.
2) Breakdown maintenance
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan,
dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat
dan tenaga kerjanya.

2 Comments

Klasifikasi (Jenis-jenis) Perawatan

Secara garis besar kegiatan perawatan dapat diklasifikasikan dalam dua macam yaitu: Perawatan terencana (planned maintenance) dan perawatan tidak terencana (unplanned maintenance).
Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian strategi perawatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


1. Perawatan Terencana (Planned Maintenance)
Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga kerusakan besar dapat dihindari..
Perawatan terencana (planned maintenance) terbagi menjadi preventive maintenance dan corrective maintenance.

2. Perawatan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance)
Perawatan tidak terencana ini membahas mengenai perawatan darurat dimana perawatan ini merupakan salah satu cara perawatan yang tidak direncanakan sebelumnya sehingga biasanya hal ini dilakukan saat mesin atau peralatan tersebut mengalami kegagalan atau kerusakan yang tidak terduga dan harus segera diperbaiki untuk mencegah akibat yang lebih serius lagi. Salah satu contoh perawatan tidak terencana adalah emergency maintenance. Emergency maintenance adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
Sumber: HP Garg, "Industrial Maintenance".

Leave a comment

Tujuan Kegiatan Perawatan (Maintenance)

Tujuan pemeliharaan fasilitas adalah mendukung keungulan bersaing yang diinginkan perusahaan, secara umum pemeliharaan berusaha menjaga agar sarana atau fasilitas selalu dalam kondisi siap pakai untuk proses produksi sesuai dengan rencana, dan tidak mengalami kerusakan selama fasilitas atau peralatan tersebut digunakan dalam proses produksi.
Tujuan utama dari pemeliharaan terhadap peralatan atau mesin secara garis besar adalah:
1) Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi
2) Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu
3) Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi tersebut
4) Untuk mencapai tingkat biaya maintenance serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya
5) Menjamin keselamatan operator peralatan atau mesin
6) Mengadakan kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
Sumber: Sofyan Assauri,"Manajemen Produksi".1987.

Leave a comment

Pengertian Perawatan

Kegiatan perawatan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang efektif (Sofyan, 1987: 88).
Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin yang dioperasikan untuk menjalankan proses produksi perusahaan antara lain : umur pemakaian mesin, cara pengoperasian dan lain-lain. Oleh karena itu perlu perhatian khusus untuk memaksimalkan hasil atau produktifitas dengan cara melakukan perawatan dan perbaikan pada mesin.
Pekerjaan pertama yang paling mendasar dalam perawatan adalah membersihkan peralatan dari debu maupun kotoran yang akan menjadi inti bermulanya proses kondensasi dari uap air yang berada di udara. Dalam melakukan pekerjaan ini perlu adanya petunjuk tentang:
1) Bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut?
2) Kapan pekerjaan tersebut dilakukan?
3) Alat bantu apa saja yang diperlukan?
4) Hal-hal apa saja yang harus dihindari dalam melakukan pekerjaan tersebut?
Pekerjaan kedua..
adalah memeriksa bagian-bagian dari peralatan yang dianggap perlu. Pemeriksaan terhadap unit instalasi perlu dilakukan secara teratur mengikuti pola jadwal tertentu.
Tindakan selanjutnya adalah adalah memperbaiki bila terdapat kerusakan-kerusakan pada bagian unit instalasi sedemikian rupa sehingga kondisi unit instalasi tersebut dapat mencapai standar semula dengan usaha dan biaya yang wajar.

Leave a comment
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

BTricks

BThemes

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.